Menghentikan Mimpi Buruk GoPro

Tahun 2016 yang baru saja berlalu sepertinya ingin dilupakan GoPro. Pembesut action cam ini mengalami sejumlah mimpi buruk yang tentu diharapkan takkan terjadi lagi tahun 2017 ini.

Sejak awal tahun, harga saham GoPro telah turun sampai separuhnya terkait performa bisnis yang kurang menggembirakan. Di kuartal III 2016, perusahaan melaporkan penurunan pendapatan sampai 40%.

Nasib suram kembali berlanjut dengan penundaan produksi dua gadget andalan baru mereka, GoPro Hero 5 serta drone Karma. Karma yang digadang-gadang jadi ladang bisnis baru malah kena recall karena terindikasi rentan kehilangan daya saat diterbangkan.

Semua kesialan itu memaksa GoPro melakukan PHK sekitar 200 karyawan serta menutup divisi hiburan. Ongkos restrukturisasi tersebut diperkirakan menelan ongkos sekitar USD 24 juta sampai USD 33 yang akan menurunkan pendapatan di kuartal IV 2016.

Peneliti dari biro riset IDC, Christoper Chute menyatakan kalau enam bulan ke depan adalah masa krusial jika GoPro mau bangkit. Karma dan Hero 5 sebenarnya adalah produk bagus dan kesalahan sebelumnya harus segera diperbaiki.

"Mereka harus semakin meningkatkan upayanya di bisnis drone. Kupikir memang ada kesempatan bagi GoPro di sana," katanya seperti dikutip detikINET dari Yahoo Tech, Minggu (1/1/2017).

Selain itu, GoPro disarankan lebih mengembangkan kerja sama business to business, misalnya bermitra dengan studio film Hollywood. Ini sangat potensial, apalagi mengingat kamera GoPro sudah dipakai di beberapa film seperti The Martian.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment