Brexit Bikin Industri Teknologi Inggris Terguncang


Mayoritas warga Inggris memilih keluar dari keanggotaan Uni Eropa dalam referendum yang baru saja dilangsungkan di negeri kerajaan itu. Kemenangan kubu Brexit atau British Exit itu menimbulkan ketidakpastian di banyak sektor, termasuk industri teknologi Inggris.

Bertahun-tahun Inggris khususnya London, adalah pusat perusahaan teknologi di Eropa. Ratusan startup mendapat manfaat dalam inisiatif Tech City yang digagas pemerintah Inggris. Mereka yang berkecimpung di jagat teknologi dari seantero Uni Eropa pun berdatangan ke London.

Dalam data terbaru, sebanyak 1,56 juta orang dipekerjakan di perusahaan digital Inggris, di mana 328 ribu di antaranya berbasis di London. Ekonomi digital pun tumbuh lebih cepat dibandingkan ekonomi Inggris Raya secara keseluruhan.

Namun semua cerita sukses itu bisa terhambat karena Brexit. "Saya cemas pasar lokal akan turun. Padahal dalam beberapa tahun ke belakang jelas bagi siapapun bahwa London jadi pusat teknologi besar, semua perusahaan teknologi punya kantor di London," sebut Drew Benvie, pendiri agensi digital Battenhall di London.

Benvie yang mempekerjakan 34 pegawai mengaku khawatir dengan Brexit karena sebagian karyawannya adalah penduduk asing yang bekerja di Inggris dengan visa Uni Eropa. Dengan perpisahan Inggris dari Uni Eropa, mungkin ada perubahan soal aturan visa.

Meski ia yakin akan ada jalan keluarnya, tetap saja Brexit menimbulkan guncangan. "Ketidakpastian ini tidak membantu sama sekali," kata Benvie.

Survei perusahaan hukum Pinsent Masons pada 1.000 pebisnis Eropa dan Inggris menemukan bahwa mereka belum memiliki rencana matang terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Di pihak lain, lembaga TechUK yang mewadahi perusahaan teknologi Inggris menyesalkan keputusan warga Inggris.

"Tanpa manfaat dari keanggotaan Uni Eropa, Inggris harus melakukan hal yang sangat baik untuk bisa sukses," demikian pernyataan TechUK.

Ya, Brexit dikhawatirkan akan memicu eksodus besar-besaran perusahaan teknologi dari Inggris ke kota lain di Uni Eropa. Misalnya saja ke ibukota Jerman Berlin yang mulai menunjukkan taring untuk menyaingi London.

"Kami mengharapkan penurunan yang signifikan berdirinya perusahaan baru di London karena mereka lebih memilih Berlin, dan juga beralihnya startup London yang sukses menuju ke sini," tutur Christoph Gerlinger dari German Starups Group.

Namun tetap ada optimisme besar industri teknologi akan tetap berkibar meski Inggris keluar dari Uni Eropa. "Saya yakin sektor teknologi Inggris tidak hanya akan bertahan dari tantangan hasil referendum ini, namun juga akan terus tumbuh," ujar Tudor Aw dari organisasi KPMG UK.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment